Data dari learnbonds.com, virus novel corona (2019-nCoV) menjadi epidemi termahal dalam 20 tahun terakhir. Tercatat kerugian ekonomi akibat virus yang menyerang sebagian daratan Tiongkok, diproyeksikan sebesar US$ 62 miliar. Angka ini lebih besar dari kerugian ekonomi dari Ebola yang senilai US$ 53 miliar.
Laporan ini juga menyebutkan, pemerintah Tiongkok memprioritaskan penanggulangan virus dengan mengalokasikan dana sebesar US$ 12,6 miliar. Dana ini diperuntukkan untuk perawatan medis dan peralatan. Selain itu, bank-bank terkemuka telah menurunkan suku bunga untuk bisnis kecil di daerah-daerah yang terparah, termasuk Provinsi Hubei yang merupakan pusat Virus.