Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada semester I 2024 mencapai US$125,09 miliar.
Capaian itu turun 2,76% dibanding semester I tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc).
Sementara nilai impor Indonesia pada semester I 2024 mencapai US$109,64 miliar, naik 0,84% (ctc).
Jika diperinci, penurunan ekspor periode ini terjadi pada komoditas nonmigas, sedangkan kenaikan impor pada komoditas migas.
Pada semester I 2024 nilai ekspor nonmigas turun 2,99% (ctc) menjadi US$117,19 miliar. Kemudian nilai ekspor migas naik 0,77% (ctc) menjadi US$7,9 miliar.
Di sisi lain, nilai impor nonmigas turun 0,49% (ctc) menjadi US$91,63 miliar. Sementara nilai impor migas naik 8,22% (ctc) menjadi US$18,01 miliar.
Dengan demikian neraca perdagangan migas pada semester I 2024 mengalami defisit US$10,11 miliar, dan neraca perdagangan nonmigas surplus US$25,52 miliar.
Secara keseluruhan, pada semester I 2024 Indonesia mencetak surplus neraca perdagangan US$15,44 miliar. Angka ini menyusut 22,43% (ctc) dibanding surplus semester I tahun lalu.
(Baca: Neraca Dagang RI Surplus 50 Bulan Beruntun sampai Juni 2024)