Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Gorontalo Utara, pada 2024 tercatat Rp4,41 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4,15 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,21%.
(Baca: Data 2023: Pengangguran di Kabupaten Bone Bolango 3,39%)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 131,34 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp33.244 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 400.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp2,27 jutajuta. Nominal ini tumbuh 3,83%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,48% menjadi Rp482,42 ribujuta kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh sektor konstruksi dengan PDRB Rp434,55 ribujuta (4,9%).
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Gorontalo Utara Menurut Sektor pada 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Gorontalo Utara, untuk urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan nilai Rp170,41 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 4,35% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp157,64 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Gorontalo Utara pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Gorontalo Utara ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 49,05%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.