Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dalam riset berjudul Kajian Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara terhadap Perekonomian Indonesia menunjukkan, pemindahan ibu kota memiliki dampak terhadap pertumbuhan sejumlah sektor ekonomi. Dampak positif tertinggi terdapat di beberapa sektor non-perdagangan, yakni sektor administrasi, pertahanan, pendidikan, dan kesehatan sebesar 7,42%. Peningkatan tertinggi kedua terdapat pada sektor produksi susu murni sebesar 2,08%.
Adapun output sektoral lainnya yang meningkat adalah sektor tempat tinggal (0,76%), air (0,55%), transportasi udara (0,5%), dan listrik (0,33%). Bangunan dan produk hewan ternak juga naik sebesar 0,2%. Sektor transportasi darat dan transportasi laut juga meningkat sebesar 0,17%.
Namun, Indef juga memaparkan pemindahan ibu kota juga berdampak kepada penurunan sejumlah sektor ekonomi, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Sektor utama yang terdampak adalah sektor barang yang dapat diperdagangkan (tradable good) dan sumber daya alam (SDA).
(Baca Databoks: Indef: Pemindahan Ibu Kota Tidak Berdampak pada Pertumbuhan PDB Nasional)