Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,69 persen sepanjang Juni 2017. Angka ini lebih tinggi dibanding bulan yang sama pada 2016, yakni sebesar 0,66 persen. Inflasi bulan ini merupakan terbesar kedua sepanjang 2017, tertinggi terjadi pada Januari, yakni sebesar 0,97 persen.
Sedangkan inflasi menurut tahun kalender (Januari-Juni 2017) sebesar 2,38 persen dan secara tahunan (year on year) 4,37 persen atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu 3,45 persen. Penyebab utama inflasi pada Juni adalah kenaikan harga pangan sepanjang bulan Ramadan hingga hari raya Idul Fitri. Inflasi pada bahan makanan mencapai 0,69 persen dengan kontribusi sebesar 0,14 terhadap total inflasi bulanan. Dari 82 kota yang dipantau BPS, sebanyak 79 kota mengalami inflasi dan hanya 3 kota mengalami deflasi.
Nilai inflasi pada bulan ini di atas prediksi beberapa pihak. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan laju inflasi sepanjang Ramadan atau Juni tahun ini hanya 0,39 persen. Proyeksi ini menunjukan angka yang paling rendah sejak 2007 atau dalam satu dekade terakhir. Namun demikian, kebijakan pengendalian harga pangan masih belum bisa menekan laju inflasi pada musim puasa dan lebaran 2017.