Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bengkulu Utara, pada 2024 mencapai Rp12,78 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,43% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp12,49 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 4,01%.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Mukomuko | 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 307,51 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp41.214 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 319.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bengkulu Utara pada 2024 mencatatkan nilai sebesar Rp4,96 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 3,39% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp4,28 jutajuta.
Setelahnya sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 1,02% menjadi Rp1,92 jutajuta kemudian urutan ketiga diikuti oleh PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini tumbuh 4,14% menjadi Rp1,1 jutajuta.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kota Metro 2018 - 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Bengkulu Utara, untuk urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan nilai Rp874,72 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 0,86% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp838,76 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bengkulu Utara pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bengkulu Utara ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 37,28%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertambangan dan penggalian, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.