Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah mencapai Rp330,7 triliun sejak 1 Januari - 9 Desember 2022. Angka ini setara dengan 72,6% dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp455,62 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi PC-PEN tersebut didominasi oleh klaster perlindungan masyarakat yang mencapai Rp148,2 triliun atau 95,8% dari pagu yang sebesar Rp154,76 triliun.
"Dominasi untuk PC-PEN masih pada perlindungan masyarakat, karena ini untuk melindungi rakyat dari ancaman Covid-19 dan ancaman berbagai guncangan ekonomi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (20/12).
Secara rinci, klaster perlindungan masyarakat terdiri dari realisasi Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) Rp12,6 triliun untuk 20,7 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp28,6 triliun untuk 10 juta KPM, serta bantuan tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (PKLW) Nelayan Rp1,3 triliun untuk 2,1 juta orang.
Lalu, realisasi BLT Minyak Goreng Rp7 triliun untuk 23,9 juta KPM, BLT Dana Desa Rp26 triliun untuk 7,5 juta KPM, bantuan untuk penyandang disabilitas, yatim piatu, dan lansia Rp114,4 miliar untuk 400 ribu orang, Kartu Pra Kerja Rp18 triliun untuk 5,1 juta orang, serta Kartu Sembako Rp43,9 triliun untuk 18,8 juta KPM.
Berikutnya, realisasi PC-PEN juga diberikan untuk klaster kesehatan sebesar Rp54,2 triliun atau 44,2% dari pagu Rp122,54 triliun. Menurut Sri Mulyani, rendahnya realisasi tersebut seiring dengan kasus Covid-19 yang kian menurun.
"(Realisasi) ini bagus dan bukan di bawah performa, tetapi karena kondisi kesehatan dan masalah Covid-19 sudah mulai bisa terkontrol dengan sangat baik sehingga belanja penanganan Covid-19 memang mengalami penurunan sangat tajam," ujar Sri Mulyani.
Rinciannya, realisasi klaster kesehatan terdiri dari belanja penanganan Covid-19, antara lain klaim pasien Rp27,6 triliun untuk tunggakan 2021 kepada 319.613 pasien dan pembayaran 2022 untuk 255.535 pasien, vaksinasi Rp2,9 triliun untuk 60,1 juta dosis, dan penelitian Rp205,1 miliar.
Kemudian, terdapat realisasi insentif atau santunan tenaga kesehatan pusat dan daerah sebesar Rp3,4 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp1,8 triliun, serta dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penanganan pandemi di desa dan daerah senilai Rp15,1 triliun.
Selain itu, PC-PEN turut diberikan untuk klaster pemulihan ekonomi yang sebesar Rp128,4 triliun atau mencapai 72% dari pagu Rp178,32 triliun. Realisasi tersebut diberikan untuk program padat karya Rp18,4 triliun, ketahanan pangan Rp31,2 triliun, dukungan UMKM Rp24 triliun, insentif usaha atau pajak Rp16,7 triliun.
(Baca: Anggaran PC-PEN Terserap 61% sampai Pertengahan November 2022)