Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) tumbuh 4,51% menjadi Rp 122,24 triliun pada kuartal III 2021 dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya menurut besaran PDRB atas harga dasar konstan 2010.
Sementara, menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku perekonomian provinsi tersebut sebesar Rp 179,09 triliun pada kuartal III 2021.
Kenaikan harga komoditas seperti sawit dan batu bara dan menguatnya harga di pasar internasional menjadi pendorong tumbuhnya perekokonomian Kaltim pada kuartal III tahun ini. Selain itu, meningkatnya produktivitas tanaman pangan seiring datangnya musim panen juga turut mendongkrak pdrb provinsi tersebut.
Peningkatan ekonomi Kaltim juga ditopang dari sisi lapangan usaha, yaitu meliputi pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 6,6%(yoy), setor pertaninan, kehutanan dan perikanan 2,86% yoy), industri pengolahan 2,22% (yoy) mampu mendorong pertumbuhan PDRB Kaltim pada periode Juli-September 2021.
Sementara dari sisi pengeluaran, tumbuhya komponen konsumsi rumah tangga sebesar 0,12% (yoy), komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 9,25% (yoy), serta ekspor barang dan jasa 7,32% (yoy) membuat ekonomi Kaltim kembali.
Perekonomian Kaltim sempat mengalami kontraksi dalam empat kuartal secara beruntun mulai kuartal II 2020 hingga kuartal I 2021. Pemberlakukan pembatasan kegiatan sosial masyakarat di masa pandemi Covid-19 membuat PDRB Kaltim mengalami pertumbuhan negatif.
(Baca: Ekonomi DKI Jakarta Tumbuh 2,43% pada Kuartal III 2021)