Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Manggarai Timur pada 2024 sebesar 24,9 persen, sedikit turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 25,06 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 74.590 jiwa dari total populasi 297.967 jiwa.
Pertumbuhan penduduk miskin mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen, sementara persentase penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 0,64 persen. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur, Manggarai Timur berada di urutan ke-7 untuk persentase kemiskinan di tingkat pulau dan urutan ke-34 secara nasional.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kota Balikpapan | 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Manggarai Timur selama periode 2009-2024. Persentase kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu 24,38 persen, sedangkan tertinggi pada tahun 2015 mencapai 28,64 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2011 dengan -5,44 persen, dan tertinggi pada tahun 2015 dengan 19,28 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) yaitu 25,10 persen, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah. Begitu pula jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yaitu 25,31 persen. Urutan persentase kemiskinan Manggarai Timur secara nasional juga mengalami perubahan, dengan peringkat tertinggi ke-34 pada tahun 2024, dari sebelumnya sempat berada di peringkat ke-38 pada tahun 2015.
Dibandingkan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Manggarai Timur memiliki kondisi yang bervariasi. Kabupaten Ende memiliki persentase kemiskinan lebih rendah, sementara Kabupaten Sumba Timur memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi. Kabupaten lain seperti Lembata, Rote Ndao, Sumba Barat, dan Timor Tengah Selatan juga memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal jumlah penduduk miskin, persentase kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi.
Kabupaten Ende
Kabupaten Ende menempati urutan ke-45 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 22,57 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat 62.370 jiwa, lebih rendah dibandingkan Manggarai Timur. Dengan total populasi 282.467 jiwa, Ende mencatatkan pertumbuhan penduduk sebesar 1,31 persen. Garis kemiskinan di Ende adalah Rp 528.259,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 28,02 juta per tahun, dengan pertumbuhan 5,87 persen.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Padang 2015-2024)
Kabupaten Lembata
Kabupaten Lembata menempati urutan ke-37 secara nasional dengan persentase kemiskinan 24,22 persen. Jumlah penduduk miskin di Lembata tercatat 37.720 jiwa. Lembata memiliki jumlah penduduk 148.055 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk 3,14 persen. Garis kemiskinan di Lembata adalah Rp 517.948,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita Rp 15,73 juta per tahun dengan pertumbuhan 3,81 persen.
Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Rote Ndao mencatat persentase kemiskinan 25,78 persen, berada di urutan ke-30 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Rote Ndao adalah 52.890 jiwa. Rote Ndao memiliki 152.613 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk 1,59 persen. Garis kemiskinan di Rote Ndao adalah Rp 426.843,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita adalah Rp 25,60 juta per tahun dengan pertumbuhan 3,19 persen.
Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat memiliki persentase kemiskinan 26,52 persen, menempatkannya di urutan ke-29 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Sumba Barat tercatat 36.720 jiwa. Sumba Barat memiliki populasi 141.782 jiwa. Garis kemiskinan di Sumba Barat adalah Rp 441.428,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Sumba Barat adalah Rp 19,38 juta per tahun dengan pertumbuhan 6,07 persen.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 27,04 persen, menduduki peringkat ke-26 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Sumba Timur adalah 73.580 jiwa. Jumlah penduduk Sumba Timur 269.728 jiwa dan pertumbuhan penduduk 2,6 persen. Garis kemiskinan di Sumba Timur mencapai Rp 460.384,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita Rp 30,08 juta per tahun dengan pertumbuhan 4,89 persen.
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki persentase kemiskinan sebesar 24,68 persen, berada di urutan ke-35 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 117.410 jiwa, lebih tinggi dibandingkan kabupaten lainnya dalam perbandingan ini. Populasi di Timor Tengah Selatan adalah 477.808 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk 1 persen. Garis kemiskinan di wilayah tersebut adalah Rp 436.707,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita adalah Rp 21,28 juta per tahun dengan pertumbuhan 6,35 persen.