Kementerian LHK: Jumlah Hotspot di Indonesia Capai 832 Dalam 24 Jam Terakhir (Senin, 3 November 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 03/11/2025 11:53 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 832 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 330 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Senin (3/11/2025) pukul 11.53 WIB. Dari 832 titik panas terdeteksi, 37 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 767 titik skala sedang, dan 28 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Gempa Bumi Berkekuatan 4.5 M Guncang 94 Km Barat Daya Dari Banda Aceh,)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Kalimantan Timur sebanyak 94 titik. Nusa Tenggara Timur menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 93 titik. Sumatera Barat berada di posisi ketiga sebanyak 86 titik panas.

Sebanyak 76 titik panas terdeteksi di Sulawesi Tenggara, Maluku menyusul dengan 58 titik panas, serta Bengkulu dan Sumatera Selatan masing-masing memiliki 58 dan 56 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Gempa Bumi hingga Kekeringan, Ini Bencana Alam yang Sering Terjadi di Indonesia hingga Pertengahan 2023)

Data Populer

Loading...