Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Kota Jakarta Selatan Naik 2,45% pada 2024
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta mencapai 2,45% pada 2024.
Angka tersebut naik 0,17% dari tahun sebelumnya sebesar 2,28%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 1,18%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kota Jakarta Selatan lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.
Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Jakarta Selatan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 2,45% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 5 kabupaten/kota lain di Provinsi DKI Jakarta, PoU di Kota Jakarta Selatan ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Kepulauan Seribu (4,39%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi DKI Jakarta pada 2024.
- Kota Jakarta Selatan: 2,45%
- Kota Jakarta Utara: 3,39%
- Kota Jakarta Barat: 3,55%
- Kota Jakarta Pusat: 3,63%
- Kota Jakarta Timur: 4,38%
- Kabupaten Kepulauan Seribu: 4,39%
(Baca: Indeks Pembangunan Manusia di 38 Provinsi Indonesia 2024)