Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Minggu Malam, Statusnya Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Minggu (10/8/2025) pukul 19.37 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 21 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak (1.623 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32 milimeter dan durasi 50 detik.
(Baca: Ada 1.300 Bencana Alam di RI sampai September 2024, Ini Rinciannya)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 10 Agustus 2025 pukul 12.00-18.00 WITA menunjukkan terjadi 44 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 20,7-33,1 milimeter dan lama gempa 20-33 detik.
Kemudian, 38 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,5-15 milimeter dan lama gempa 22-30 detik serta 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 2,4 milimeter dan lama gempa 8,5 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.547 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.214 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 226 kali.
(Baca: Ada Hampir 300 Bencana Alam sampai Pertengahan Februari 2024)