Ternyata perempuan di perkotaan lebih sering mengalami kekerasan dibanding perempuan di perdesaan pada 2016. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa prevalensi kekerasan fisik dan/atau seksual terhadap perempuan usia 15-64 tahun oleh pasangan dan selain pasangan di perkotaan dalam 12 terakhir mencapai 10,4 persen. Sementara di perdesaan hanya 8,1 persen.
Demikian pula untuk selama hidup, prevalensi kekerasan terhadap perempuan di perkotaan juga lebih tinggi, yakni mencapai 36,3 persen, sementara di perdesaan hanya 29,8 persen. Prevalensi kekerasan fisik terhadap perempuan oleh pasangan dan selain pasangan mencapai 9,1 persen, kekerasan seksual sebesar 15,3 persen, dan kekerasan fisik dan seksual sebesar 9 persen.
Kekerasan fisik dan/atau seksual yang dilakukan oleh pasangan dan selain pasangan dialami oleh 33,4 persen (1 dari 3) perempuan sepanjang hidupnya, dan sekitar 9,4 persen (1 dari 10) perempuan mengalaminya dalam 12 bulan terakhir.