Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan mencatatkan total penduduk sebanyak 383.322 jiwa pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan penduduk sebesar 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Pulang Pisau | 2024)
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.Dari total penduduk tersebut, jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 200.661 jiwa.
Sementara itu, jumlah penduduk perempuan berjumlah 182.661 jiwa.
Artinya, persentase penduduk laki-laki mencapai 52,3 persen dan perempuan 47,7 persen dari total populasi.Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk terbanyak berada pada rentang usia 15-59 tahun atau usia produktif.
Total penduduk pada kelompok usia ini mencapai 244.320 jiwa, terdiri dari 130.149 laki-laki dan 114.170 perempuan.
Kelompok usia 0-14 tahun berada di urutan kedua dengan total 101.911 jiwa, disusul kelompok usia di atas 60 tahun dengan 37.091 jiwa.Analisis lebih lanjut menunjukkan perbedaan signifikan dalam komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur.
Pada kelompok usia 0-4 tahun, jumlah penduduk laki-laki adalah 17.569 jiwa dan perempuan 17.094 jiwa.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Sidenreng Rappang | 2024)
Jumlah ini relatif stabil pada kelompok usia 5-9 tahun dengan 17.304 laki-laki dan 17.321 perempuan.
Namun, terdapat penurunan jumlah penduduk pada kelompok usia 10-14 tahun, yaitu 16.669 laki-laki dan 15.955 perempuan.Pada rentang usia produktif, terjadi fluktuasi jumlah penduduk di setiap kelompok usia.
Jumlah penduduk laki-laki cenderung lebih tinggi pada kelompok usia 30-34 tahun (17.016 jiwa) dan menurun pada kelompok usia 55-59 tahun (8.721 jiwa).
Hal serupa juga terjadi pada penduduk perempuan, di mana jumlah tertinggi berada pada kelompok usia 30-34 tahun (15.125 jiwa) dan terendah pada kelompok usia 55-59 tahun (8.726 jiwa).Data ini memberikan gambaran demografi yang komprehensif mengenai komposisi penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Informasi ini penting untuk perencanaan pembangunan di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja.
Dengan memahami struktur usia dan jenis kelamin penduduk, pemerintah daerah dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.