Laporan PwC Research yang bertajuk PwC's 26th Annual Global CEO Survey menunjukkan terdapat beberapa ancaman yang dianggap bisa mengekspos atau memengaruhi finansial perusahaan selama setahun ke depan. Kondisi ini dilihat melalui kacamata para CEO di hampir seluruh dunia.
Bos-bos perusahaan ternyata merasa paling terekspos secara finansial terhadap inflasi dengan persentase menyentuh 40% dari total responden.
Kedua, perubahan makroekonomi sebesar 31%. Ketiga, khawatir akan konflik geopolitik dengan proporsi 25%.
Posisi keempat, ancaman siber sebesar 20%. Kelima, risiko kesehatan dengan proporsi 14%.
PwC menyebut posisi tiga besar, yakni inflasi, perubahan statistik makroekonomi, hingga konflik geopolitik, bisa menjadi isu utama yang dapat memperkuat dan memperparah satu sama lain.
"Seperti perang di Ukraina mendorong kenaikan harga, mendorong bank sentral di seluruh dunia untuk campur tangan melalui kenaikan suku bunga yang menghambat pertumbuhan," tulis PwC Research dalam laporannya.
PwC mewawancarai 4.410 CEO di 105 negara pada Oktober-November 2022. Angka global dan regional dalam laporan ini diberi bobot secara proporsional terhadap PDB masing-masing negara atau regional untuk memastikan bahwa pandangan CEO mewakili semua wilayah utama.
Adapun CEO yang berpartisipasi berasal dari perusahaan dengan pendapatan yang beragam, terkecil yakni kurang dari US$100 juta hingga terbesar lebih dari US$25 miliar atau lebih. Riset dipublikasikan pada 16 Januari 2023.
Berikut proporsi ancaman yang mengekspos finansial perusahaan menurut para CEO (2022):
- Inflasi 40% dari total responden
- Perubahan makroekonomi 31%
- Konflik geopolitik 25%
- Ancaman siber 20%
- Kesehatan 14%
- Perubahan iklim 14%
- Ketimpangan sosial 6%
(Baca juga: SDM dan Digitalisasi, Dua Senjata Utama CEO Hadapi Resesi)