Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Malang pada tahun 2024 sebesar 3,91 persen, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,26 persen. Dengan jumlah penduduk 885.271 jiwa, terdapat 34.840 jiwa penduduk miskin di Kota Malang.
Persentase kemiskinan Kota Malang mengalami penurunan sebesar 8,22 persen. Dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur, Kota Malang menduduki peringkat 486 secara nasional. Penurunan ini patut diapresiasi, tetapi perlu diingat bahwa angka kemiskinan masih menjadi tantangan.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Karawang 2015-2024)
Secara historis, persentase kemiskinan di Kota Malang berfluktuasi antara tahun 2004 dan 2024. Angka tertinggi terjadi pada tahun 2006, yaitu 7,42 persen. Sementara itu, angka terendah tercatat pada tahun 2024, yaitu 3,91 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2020, yakni sebesar 9,09 persen, dan terendah pada tahun 2009, yaitu turun 22,71 persen. Posisi Kota Malang dalam urutan persentase kemiskinan di Indonesia juga mengalami naik turun, dengan urutan terendah pada tahun 2017 dan tertinggi pada tahun 2004.
Jika dibandingkan dengan wilayah lain di Jawa Timur, Kota Malang memiliki persentase kemiskinan yang tidak jauh berbeda. Kota Batu mencatatkan 3,06 persen, Kota Madiun 4,38 persen, Kabupaten Sidoarjo 4,53 persen, dan Kota Surabaya 3,96 persen. Perbandingan ini memberikan gambaran tentang kondisi relatif kemiskinan di berbagai wilayah Jawa Timur.
Kota Batu
Kota Batu menduduki peringkat 504 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 6.590 jiwa dengan pertumbuhan -7,18 persen. Garis kemiskinan di Kota Batu sebesar Rp 642.778,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 99,49 juta per tahun dengan pertumbuhan 6,73 persen. Dengan jumlah penduduk 223.601 jiwa, persentase kemiskinan di Kota Batu adalah 3,06 persen.
Kota Madiun
Dengan persentase kemiskinan 4,38 persen, Kota Madiun berada di peringkat 466 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 7.840 jiwa dengan pertumbuhan -7,33 persen. Garis kemiskinan di Kota Madiun mencapai Rp 637.838,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 92,45 juta per tahun dan pertumbuhan 7,14 persen. Kota Madiun memiliki total populasi 201.854 jiwa.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Banggai Laut Periode 2015 - 2024)
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo memiliki persentase kemiskinan 4,53 persen dan menempati peringkat 458 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Sidoarjo adalah 109.390 jiwa, dengan pertumbuhan -8,19 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp 597.284,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Sidoarjo mencapai Rp 136,72 juta per tahun dengan pertumbuhan 7,33 persen. Jumlah penduduk di Kabupaten Sidoarjo adalah 2.002.830 jiwa.
Kota Surabaya
Kota Surabaya mencatat persentase kemiskinan sebesar 3,96 persen dan berada di peringkat 484 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 116.620 jiwa, dengan pertumbuhan -14,48 persen. Garis kemiskinan di Surabaya adalah yang tertinggi dibandingkan wilayah lain, mencapai Rp 742.678,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Surabaya juga tertinggi, yaitu Rp 264,37 juta per tahun, dengan pertumbuhan 7,61 persen. Jumlah penduduk Kota Surabaya adalah 3.017.382 jiwa.