Kabupaten Simeulue mencatatkan total jumlah penduduk sebanyak 99.426 jiwa pada tahun 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan penduduk di kabupaten ini sebesar 1,1 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Natuna | 2024)
Jumlah penduduk laki-laki di Kab. Simeulue mencapai 50.863 jiwa, sedikit lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk perempuan yang sebanyak 48.563 jiwa. Secara persentase, penduduk laki-laki mencakup sekitar 51,16% dari total populasi, sementara penduduk perempuan sekitar 48,84%.
Distribusi penduduk menurut kelompok umur menunjukkan variasi yang signifikan. Kelompok umur 5-9 tahun menjadi yang terbesar dengan total 10.257 jiwa. Sementara kelompok umur di atas 75 tahun menjadi yang terkecil dengan hanya 692 jiwa. Secara umum, jumlah penduduk cenderung menurun seiring bertambahnya usia, mengindikasikan adanya tantangan demografis terkait harapan hidup dan kesehatan.
Penduduk usia produktif (15-59 tahun) mendominasi struktur demografi Kab. Simeulue dengan jumlah 62.039 jiwa. Dari jumlah ini, 31.998 adalah laki-laki dan 30.041 adalah perempuan. Persentase penduduk laki-laki usia produktif adalah 32%, sementara perempuan adalah 30%. Hal ini menunjukkan potensi besar tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan daerah.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Pohuwato Periode 2004 - 2024)
Jika memperhitungkan kelompok umur 0-14 tahun sebagai usia belum produktif dan di atas 60 tahun sebagai usia tidak produktif, maka terdapat 29.489 jiwa (0-14 tahun) dan 7.898 jiwa (>60 tahun). Proporsi ini menyoroti pentingnya investasi dalam pendidikan dan kesehatan untuk mempersiapkan generasi muda serta memberikan jaminan sosial bagi penduduk lanjut usia.
Terdapat sedikit anomali pada kelompok umur 25-29 tahun, di mana jumlah penduduk laki-laki (4.234 jiwa) lebih tinggi dibandingkan kelompok umur 20-24 tahun (3.494 jiwa). Hal serupa juga terjadi pada kelompok perempuan, dengan 4.036 jiwa pada usia 25-29 tahun dibandingkan 3.290 jiwa pada usia 20-24 tahun. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh faktor migrasi masuk atau perbedaan angka kelahiran pada periode waktu tertentu.