Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2024 sebesar 8,81%, sedikit turun dari 9,06% pada tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 37.110 jiwa dari total 433.327 jiwa.
Perkembangan kemiskinan di Kutai Timur menunjukkan penurunan 2,76% dalam setahun terakhir. Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Timur, Kutai Timur menempati urutan persentase kemiskinan yang tidak terlalu jauh berbeda dengan beberapa daerah lain.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandar Lampung 2015-2024)
Secara historis, persentase kemiskinan terendah di Kutai Timur terjadi pada tahun 2012, yaitu 8,79%. Sementara persentase tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 17,66%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 17,11% dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2008 turun 24,61%. Peringkat kemiskinan Kutai Timur secara nasional berada di urutan ke-274 pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kutai Timur berada di antara Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser. Kabupaten ini menunjukkan bahwa penanganan kemiskinan memerlukan perhatian yang berkelanjutan.
Kabupaten Kutai Barat
Kabupaten Kutai Barat memiliki persentase penduduk miskin 9,56%, berada di urutan ke-252 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di sana mencapai 14.490 jiwa dari total populasi 182.544 jiwa. Garis kemiskinan di Kutai Barat adalah sebesar Rp 716.440,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 222,08 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk mencapai 3,13%, meskipun pertumbuhan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan turun 1,36%. Hal ini menunjukkan adanya upaya yang mungkin berhasil dalam mengurangi tingkat kemiskinan meskipun dengan laju yang lambat.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Maros | 2004 - 2024)
Kabupaten Kutai Kartanegara
Kabupaten Kutai Kartanegara mencatatkan persentase kemiskinan yang lebih rendah, yaitu 7,28% dan menduduki peringkat ke-336 di Indonesia. Dengan jumlah penduduk miskin sekitar 59.000 jiwa dari total populasi 793.131 jiwa, garis kemiskinan di daerah ini mencapai Rp 682.490,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Kutai Kartanegara adalah yang tertinggi di antara kabupaten pembanding, yakni sebesar Rp 259,19 juta per tahun, meskipun mengalami penurunan pertumbuhan turun 4,26%. Penurunan persentase kemiskinan turun 4,34% menunjukkan efektivitas program-program pengentasan kemiskinan yang dijalankan di sana.
Kabupaten Paser
Kabupaten Paser memiliki persentase penduduk miskin sebesar 8,63%, dengan peringkat ke-284 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 25.280 jiwa dari total populasi 307.291 jiwa. Garis kemiskinan di Paser tercatat sebesar Rp 634.259,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita adalah Rp 193,14 juta per tahun. Kabupaten ini menunjukkan penurunan persentase kemiskinan yang signifikan turun 5,27%, meskipun pertumbuhan penduduknya sebesar 2,77%.
Kabupaten Mahakam Ulu
Dengan persentase kemiskinan 10,75% dan berada di peringkat ke-213 di Indonesia, Kabupaten Mahakam Ulu memiliki 2.900 jiwa penduduk miskin dari total populasi 39.319 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah yang tertinggi di antara yang lain, yakni Rp 792.742,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Mahakam Ulu mencapai Rp 110,20 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 9,17%. Kabupaten ini mengalami penurunan jumlah penduduk miskin turun 5,23%, meskipun masih memiliki tantangan besar dalam mengurangi tingkat kemiskinan secara keseluruhan.
Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki persentase penduduk miskin sebesar 6,69%, yang menempatkannya pada peringkat ke-369 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 10.780 jiwa dari total populasi 199.600 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 617.673,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Penajam Paser Utara mencapai Rp 87,14 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di kabupaten ini sebesar 3,12%, sementara persentase kemiskinan mengalami penurunan turun 4,02%.