Hasil Survei Kebutuhan Data 2015 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pemanfaatan data BPS yang paling sedikit adalah penyebaran informasi, yaitu 1,90 persen. Sementara, sebagian besar pemanfaatan data adalah untuk skripsi/tesis/disertasi (26,31 persen). Perencanaan dan tugas sekolah/kuliah menempati posisi kedua dan ketiga, dengan persentase sebesar 22,4 persen dan 21.44 persen.
Rendahnya penggunaan data sebagai rujukan untuk penyebaran informasi membuat mewabahnya informasi hoax di masyarakat. Berita hoax biasanya berisi informasi tanpa data-data akurat dan sumber yang kredibel. BPS sebagai salah satu lemabaga negara yang menyediakan data seharusnya bisa menjadi rujukan untuk penyebaran informasi ke khalayak umum.