Kabupaten Nunukan mencatatkan total jumlah penduduk sebanyak 219.759 jiwa pada tahun 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan penduduk di wilayah ini sebesar 2,28 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro | 2024)
Jumlah penduduk laki-laki tercatat lebih tinggi dibandingkan perempuan, yakni 115.933 jiwa atau sekitar 52,76 persen dari total penduduk, sementara jumlah penduduk perempuan sebanyak 103.826 jiwa atau sekitar 47,24 persen.
Distribusi penduduk menurut kelompok umur menunjukkan variasi yang signifikan. Kelompok umur 15-19 tahun memiliki jumlah penduduk tertinggi yaitu 18.486 jiwa, disusul kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 16.064 jiwa dan kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 15.626 jiwa.
Sementara itu, kelompok umur dengan jumlah penduduk terendah adalah kelompok umur 70-74 tahun sebanyak 3.547 jiwa dan kelompok umur di atas 75 tahun sebanyak 3.360 jiwa.
Data ini menunjukkan proporsi penduduk usia muda yang cukup besar di Kabupaten Nunukan.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Aceh Selatan | 2024)
Jika dikelompokkan berdasarkan usia produktif, data menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Nunukan berada dalam usia produktif (15-59 tahun). Jumlah penduduk usia produktif mencapai 137.807 jiwa, dengan rincian 72.786 laki-laki dan 65.021 perempuan.
Kelompok usia 0-14 tahun tercatat sebanyak 59.173 jiwa, dan kelompok usia di atas 60 tahun sebanyak 22.779 jiwa.
Persentase penduduk laki-laki pada kelompok usia produktif (15-59 tahun) adalah 33 persen, sedangkan perempuan 30 persen.
Kelompok usia 0-14 tahun memiliki persentase laki-laki 14 persen dan perempuan 13 persen, sementara kelompok usia di atas 60 tahun memiliki persentase laki-laki 6 persen dan perempuan 5 persen.
Data ini memberikan gambaran demografis yang komprehensif tentang Kabupaten Nunukan. Dominasi penduduk usia produktif menjadi potensi besar bagi pembangunan daerah, namun juga menuntut ketersediaan lapangan kerja dan peluang ekonomi yang memadai.
Selain itu, proporsi penduduk usia muda yang signifikan memerlukan perhatian khusus dalam hal pendidikan dan kesehatan.