Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Cirebon pada tahun 2024 sebesar 11%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,2%. Jumlah penduduk miskin mencapai 245.920 jiwa dari total penduduk 2.452.563 jiwa. Data ini menunjukkan adanya penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 3.260 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, persentase kemiskinan di Kabupaten Cirebon mengalami fluktuasi. Tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 21,13% dan terendah pada tahun 2019 sebesar 9,94%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 13,66% dan terendah pada tahun 2018 turun 17,5%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 11,40%, kondisi terkini lebih baik. Namun, jika dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 11,50%, juga menunjukkan kondisi yang lebih baik. Secara nasional, pada tahun 2024, Kabupaten Cirebon berada di urutan ke-202 dalam persentase kemiskinan.
(Baca: BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Kalimantan Utara Naik 3,55%(Data Maret 2025))
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Cirebon berada di antara Kota Tasikmalaya (11,1%) dan Kabupaten Indramayu (11,93%). Ini menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Cirebon relatif sebanding dengan wilayah lain di sekitarnya.
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Indramayu mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 11,93%, dengan jumlah penduduk miskin 212.140 jiwa. Meskipun memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi, Indramayu menunjukkan penurunan angka kemiskinan sebesar 1,21%. Jumlah penduduknya mencapai 1.947.720 jiwa, dengan pertumbuhan 1,42%. Garis kemiskinan di Indramayu adalah Rp 560.159 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 55,17 juta per tahun. Secara nasional, Indramayu berada di peringkat 173 dalam hal persentase kemiskinan.
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Kuningan memiliki persentase kemiskinan 11,88%, dengan 131.830 jiwa penduduk miskin dan penurunan angka kemiskinan 1,53%. Jumlah penduduknya 1.235.854 jiwa dengan pertumbuhan 1,03%. Garis kemiskinan di Kuningan Rp 420.867 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita Rp 29,27 juta per tahun. Secara nasional, Kuningan menempati peringkat 177 dalam persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Rejang Lebong Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Majalengka
Dengan persentase kemiskinan 10,82%, Kabupaten Majalengka memiliki 134.580 jiwa penduduk miskin dengan penurunan angka kemiskinan 3%. Jumlah penduduk Majalengka 1.364.891 jiwa dan pertumbuhan 1,45%. Garis kemiskinan di Majalengka mencapai Rp 547.912 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita Rp 34,23 juta per tahun. Secara nasional, Majalengka berada di urutan ke-208 dalam persentase kemiskinan.
Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Tasikmalaya memiliki persentase kemiskinan 10,23% dengan 186.750 jiwa penduduk miskin dan penurunan angka kemiskinan yang sangat kecil 0,06%. Jumlah penduduknya 1.973.411 jiwa dengan pertumbuhan 1,33%. Garis kemiskinan di Tasikmalaya Rp 400.148 per kapita per bulan dan pendapatan per kapita Rp 25,92 juta per tahun. Secara nasional, Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat 233 dalam hal persentase kemiskinan.
Kota Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 11,1%, dengan 76.710 jiwa penduduk miskin dan penurunan angka kemiskinan 3,35%. Jumlah penduduknya 761.080 jiwa dengan pertumbuhan 1,13%. Garis kemiskinan di Kota Tasikmalaya Rp 565.377 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita tertinggi diantara wilayah sekitar yaitu Rp 39,45 juta per tahun. Secara nasional, Kota Tasikmalaya berada di peringkat 201 dalam hal persentase kemiskinan.
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Bandung Barat memiliki persentase kemiskinan 10,49%, dengan 179.700 jiwa penduduk miskin dengan sedikit kenaikan angka kemiskinan 0,15%. Jumlah penduduknya 1.878.507 jiwa dengan pertumbuhan yang tinggi 2,41%. Garis kemiskinan di Bandung Barat Rp 455.325 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita Rp 32,5 juta per tahun. Secara nasional, Kabupaten Bandung Barat berada di peringkat 225 dalam persentase kemiskinan.