Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Sabtu Pagi, Tingkat Aktivitas di Level Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Sabtu (19/7/2025) pukul 08.49 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 16 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau 1.723 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10,5 milimeter dan durasi 45 detik.
(Baca: Kalimantan Barat Hasilkan Emisi CO2 dari Karhutla Terbanyak sampai Juli 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 19 Juli 2025 pukul 00.00-06.00 WITA menunjukkan terjadi 59 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 15,2-36,2 milimeter dan lama gempa 37-68 detik.
Kemudian, 56 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-13,6 milimeter dan lama gempa 29-49 detik serta 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 7,1 milimeter s-p 0,7 detik dan lama gempa 14 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.195 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.105 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 173 kali.
(Baca: Titik Panas Karhutla di Sumsel Bertambah pada Pertengahan Oktober 2023)