Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (27/10/2024) pukul 20.15 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 23 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 137 detik.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 27 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 64 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 50-181 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-3 mm dan lama gempa 54-56 detik serta 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-8 milimeter dan lama gempa 40-60 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.598 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.871 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1534 kali.
(Baca: Indonesia Punya Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia)