Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kuningan pada 2024 sebesar 11,88%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,12%. Dengan jumlah penduduk 1.235.854 jiwa, terdapat 131.830 penduduk miskin di Kuningan.
Secara historis, persentase kemiskinan di Kuningan mengalami fluktuasi. Persentase tertinggi terjadi pada 2004 sebesar 18,95%, sedangkan terendah pada 2019 sebesar 11,41%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada 2020, yakni 12,36%, dan terendah pada 2019, yakni -7,91%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir, persentase kemiskinan saat ini lebih rendah. Dibandingkan 5 tahun terakhir, persentase kemiskinan saat ini juga lebih rendah.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Temanggung 2015-2024)
Pada 2024, Kabupaten Kuningan berada di urutan ke-177 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Urutan ini sempat bergeser naik dan turun selama periode 2004-2024. Dibandingkan kabupaten lain di Jawa Barat, Kuningan memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kota Tasikmalaya.
Data perbandingan menunjukkan beberapa perbedaan signifikan. Kabupaten Cirebon memiliki jumlah penduduk miskin lebih besar (245.920 orang) dengan persentase 11%, menempati urutan ke-5 secara nasional. Kabupaten Indramayu memiliki persentase kemiskinan 11,93%, lebih tinggi dari Kuningan, dengan 212.140 penduduk miskin dan berada pada urutan 11. Kabupaten Majalengka memiliki persentase kemiskinan 10,82% dengan 134.580 penduduk miskin, menduduki peringkat 42. Kota Tasikmalaya memiliki 76.710 penduduk miskin dengan persentase 11,1%, menempati urutan 103.
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Cirebon menduduki peringkat ke-202 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin mencapai 245.920 jiwa, meskipun persentase kemiskinannya 11% lebih rendah dari Kuningan, namun jumlah penduduk miskin lebih banyak. Garis kemiskinan di Cirebon tercatat sebesar Rp 475.046 per kapita per bulan, tumbuh 5,13%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 28,14 juta per tahun. Kabupaten ini mencatatkan pertumbuhan penduduk sebesar 1,31%.
Kabupaten Indramayu
Dengan persentase kemiskinan 11,93%, Indramayu berada di urutan ke-173 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 212.140 jiwa, menunjukkan tantangan kemiskinan yang signifikan. Garis kemiskinan di Indramayu adalah Rp 560.159 per kapita per bulan, meningkat 5,19%. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 55,17 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sebesar 1,42% mencerminkan sedikit dinamika di wilayah ini.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat Daya Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Majalengka memiliki persentase kemiskinan 10,82% dan berada di peringkat ke-208. Jumlah penduduk miskin tercatat 134.580 jiwa. Garis kemiskinan di Majalengka sebesar Rp 547.912 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 5,22%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 34,23 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka tumbuh 9,94%
Kota Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya memiliki persentase kemiskinan 11,1% dan menempati urutan ke-201 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya adalah 76.710 jiwa, lebih sedikit dibandingkan kabupaten lain. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp 565.377 per kapita per bulan, meningkat 5,19%. Pendapatan per kapita di Tasikmalaya mencapai Rp 39,45 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sedikit, yaitu 1,13%.