Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kuningan pada tahun 2024 sebesar 11,88%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,12%. Dengan jumlah penduduk 1.235.854 jiwa, terdapat 131.830 jiwa penduduk miskin di kabupaten ini.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin berkurang 2.050 jiwa, dengan pertumbuhan -1,98%. Di tingkat pulau Jawa, Kuningan berada di peringkat ke-26, sementara secara nasional berada di peringkat ke-177 untuk persentase kemiskinan. Kabupaten Kuningan menunjukkan penurunan angka kemiskinan jika dibandingkan dengan kabupaten lain.
(Baca: 12,79% Penduduk di Kabupaten Belu Masuk Kategori Miskin)
Dalam rentang waktu 2004-2024, persentase kemiskinan tertinggi di Kuningan terjadi pada tahun 2004 yaitu 18,95%, sedangkan terendah pada tahun 2019 yaitu 11,41%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 12,36%, sementara pertumbuhan terendah pada tahun 2007 yaitu -5,94%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), kondisi kemiskinan Kuningan menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kuningan menunjukkan posisi yang cukup baik. Kabupaten Cirebon memiliki persentase kemiskinan 11%, Kabupaten Indramayu 11,93%, Kabupaten Majalengka 10,82%, dan Kota Tasikmalaya 11,1%.
Kabupaten Cirebon
Dengan persentase kemiskinan 11%, Kabupaten Cirebon menduduki peringkat 202 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 245.920 jiwa, sedikit lebih kecil dari jumlah penduduk miskin dibandingakan dengan jumlah penduduk 2.452.563 jiwa. Garis kemiskinan di Cirebon mencapai Rp 475.046 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 28,14 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk mencapai 1,31%, meski demikian kemiskinan mampu ditekan hingga 1,79%.
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Indramayu memiliki persentase kemiskinan 11,93% dan menduduki peringkat 173 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 212.140 jiwa dari total penduduk 1.947.720 jiwa. Garis kemiskinan di Indramayu lebih tinggi, mencapai Rp 560.159 per kapita per bulan, namun pendapatan per kapita masyarakat cukup baik yaitu Rp 55,17 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk 1,42% berbanding lurus dengan penurunan kemiskinan -1,65%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Lamandau | 2004 - 2024)
Kabupaten Majalengka
Persentase kemiskinan Kabupaten Majalengka adalah 10,82%, menempatkannya pada peringkat 208 secara nasional. Terdapat 134.580 jiwa penduduk miskin dari total 1.364.891 jiwa. Pendapatan per kapita masyarakat Majalengka mencapai Rp 34,23 juta per tahun. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat sebesar Rp 547.912 per kapita per bulan. Penurunan kemiskinan di angka -3,48% terjadi dengan pertumbuhan penduduk hanya 1,45%.
Kota Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya memiliki persentase kemiskinan 11,1% dan menempati peringkat 201 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 76.710 jiwa dari total penduduk 761.080 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini mencapai Rp 565.377 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 39,45 juta per tahun. Kota Tasikmalaya mampu menekan angka kemiskinan cukup baik yaitu -3,73% dengan pertumbuhan penduduk 1,13%.