Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Pati pada tahun 2024 sebesar 9,17%, mengalami penurunan sebesar 1,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin di Pati mencapai 116.840 jiwa dari total 1.379.022 jiwa.
Secara historis, persentase kemiskinan di Pati mengalami fluktuasi periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 22,14%, sementara terendah pada tahun 2024 sebesar 9,17%. Urutan persentase kemiskinan Kabupaten Pati secara nasional juga bergeser dari tahun ke tahun.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango | 2004 - 2024)
Dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 9,27%, persentase kemiskinan tahun 2024 lebih rendah. Dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 9,60%, persentase kemiskinan juga lebih rendah. Kabupaten Pati berada di urutan ke-261 secara nasional.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Pati memiliki angka yang relatif sama. Kabupaten Batang memiliki persentase kemiskinan 8,73%, Kabupaten Boyolali 9,63%, Kabupaten Karanganyar 9,59%, Kabupaten Kendal 9,35%, Kabupaten Pekalongan 8,95%, dan Kabupaten Temanggung 8,67%.
Kabupaten Batang
Kabupaten Batang memiliki persentase kemiskinan 8,73%, menempatkannya pada urutan ke-279 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Batang tercatat 68.850 jiwa dengan pertumbuhan -1,6%. Jumlah penduduk Batang mencapai 849.686 jiwa. Garis kemiskinan di Batang sebesar Rp 412.196,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 8,8%. Pendapatan per kapita masyarakat Batang mencapai Rp 36,26 juta per tahun, dengan pertumbuhan 7,75%.
Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali berada di urutan ke-248 secara nasional dengan persentase kemiskinan 9,63%. Jumlah penduduk miskinnya 95.960 jiwa, mengalami pertumbuhan -1,56%. Jumlah penduduk Boyolali tercatat 1.110.346 jiwa. Garis kemiskinan di Boyolali sebesar Rp 442.071,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 5,17%. Pendapatan per kapita Boyolali mencapai Rp 41,69 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,37%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Deli Serdang | 2004 - 2024)
Kabupaten Karanganyar
Dengan persentase kemiskinan 9,59%, Kabupaten Karanganyar menduduki peringkat ke-250 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Karanganyar adalah 87.370 jiwa, turun 1,43%. Jumlah penduduk Karanganyar 952.132 jiwa. Garis kemiskinan di Karanganyar Rp 491.551,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 5,55%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 53,36 juta per tahun, dengan pertumbuhan 7,98%.
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal memiliki persentase kemiskinan 9,35%, menempatkannya pada urutan ke-256 di Indonesia. Jumlah penduduk miskinnya 92.710 jiwa, menunjukkan pertumbuhan 0,08%. Total penduduk Kendal adalah 1.093.046 jiwa. Garis kemiskinan di Kendal mencapai Rp 488.940,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 4,94%. Pendapatan per kapita Kendal mencapai Rp 55,26 juta per tahun, dengan pertumbuhan 7,01%.
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan mencatat persentase kemiskinan sebesar 8,95%, menempatkannya pada urutan ke-272 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Pekalongan mencapai 81.720 jiwa, menunjukkan penurunan -7,06%. Jumlah penduduk Pekalongan adalah 1.026.546 jiwa. Garis kemiskinan di Pekalongan adalah Rp 505.520,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 5,11%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 29,66 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,29%.
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung mencatatkan persentase kemiskinan 8,67% dan berada di peringkat 281 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 68.770 jiwa, dengan pertumbuhan -5,74%. Jumlah penduduk Temanggung sebesar 820.736 jiwa. Garis kemiskinan di Temanggung tercatat Rp 416.086,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 7,14%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 35,49 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,62%.