Berdasarkan hasil survei opini publik yang dirilis oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menemukan bahwa dari 66,4% masyarakat yang tahu ISIS (negara Islam Irak dan Syiria), 89,6 persen menyatakan tidak atau sangat tidak setuju dengan perjuangan mereka. Hanya 2,7 persen saja yang menyatakan setuju atau sangat setuju dengan perjuangan ISIS.
Lebih jauh, hasil survei yang dipaparkan oleh peneliti utama SMRC, Saiful Mujani itu juga menemukan bahwa 9 dari 10 (89,3 persen) rakyat Indonesia menganggap ISIS adalah ancaman bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemungkinan yang paling kuat menjadi penyebab keprihatian akan kelangsungan NKRI adalah munculnya fenomena ISIS yang secara eksplisit memperjuangkan gagasan penggantian dasar dan bentuk negara. Dan sekarang, yang secara terang-terangan mengkampanyekan cita-cita pendirian khilafah adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
Survei yang dilakukan bulan Mei 2017, menggunakan 1.500 responden sebagai sampel. Mereka dipilih dengan cara multistage random sampling. Survei dilakukan pada WNI yang berumur sudah 17 tahun atau sudah menikah. Margin of error pada penelitan tersebut sebesar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.