Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mencapai 13,2% pada 2023.
Angka tersebut turun 0,85% dari tahun sebelumnya sebesar 14,05%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 4,98%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Barito Utara lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Barito Utara yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 13,2% dari total penduduk.
Dibanding 13 kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Tengah, PoU di Kabupaten Barito Utara ada di urutan ke-13. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Palangkaraya (6,34%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Kapuas (16,09%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Tengah pada 2023.
- Kota Palangkaraya: 6,34%
- Kabupaten Sukamara: 6,43%
- Kabupaten Kota Waringin Barat: 6,52%
- Kabupaten Seruyan: 7,11%
- Kabupaten Lamandau: 7,13%
- Kabupaten Katingan: 7,47%
- Kabupaten Gunung Mas: 8,24%
- Kabupaten Kota Waringin Timur: 8,44%
- Kabupaten Murung Raya: 8,97%
- Kabupaten Pulang Pisau: 10,73%
(Baca: Update 2023: Jumlah Penduduk Kabupaten Pasuruan 1,63 Juta Jiwa)