156 Titik Panas Terdeteksi di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir (Rabu, 3 Desember 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 03/12/2025 11:12 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 156 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 11 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Rabu (3/12/2025) pukul 11.12 WIB. Dari 156 titik panas terdeteksi, 2 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 152 titik skala sedang, dan 2 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Ini Provinsi yang Banyak Dilanda Banjir Awal 2025)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sulawesi Tengah sebanyak 33 titik. Maluku Utara menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 28 titik. Bengkulu berada di posisi ketiga sebanyak 20 titik panas.

Sebanyak 8 titik panas terdeteksi di Sumatera Selatan, Maluku menyusul dengan 6 titik panas, serta Kalimantan Timur dan Jawa Timur masing-masing memiliki 5 dan 5 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Banjir Masih Jadi Bencana Terbanyak di Indonesia hingga Maret 2025 )

Data Populer

Loading...