Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Teluk Wondama sebesar 28,47 persen pada 2024, sedikit turun dari 28,9 persen pada tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin mencapai 10.300 jiwa dari total 46.755 penduduk.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin naik 0,59 persen. Namun, persentase kemiskinan justru turun 1,49 persen. Di tingkat nasional, Teluk Wondama berada di peringkat ke-22 untuk persentase kemiskinan. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Barat, angka ini menunjukkan posisi yang perlu diperhatikan.
(Baca: Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan Asuransi Swasta di Periode 2015-2024)
Dalam 20 tahun terakhir, persentase kemiskinan di Teluk Wondama fluktuatif. Angka tertinggi terjadi pada 2006 yaitu 49,75 persen, dan terendah pada 2024 yaitu 28,47 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2009 yaitu 11,25 persen, sedangkan pertumbuhan terendah pada 2008 yaitu -7,96 persen. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini lebih rendah.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Teluk Wondama menunjukkan kondisi yang beragam. Kabupaten Fakfak memiliki persentase kemiskinan 20,86 persen, Manokwari Selatan 26,83 persen, Pegunungan Arfak 31,76 persen, dan Teluk Bintuni 26,99 persen. Ini menunjukkan perlunya strategi yang tepat untuk menekan angka kemiskinan di Teluk Wondama.
Kabupaten Fak Fak
Kabupaten Fakfak menduduki peringkat ke-52 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 20,86 persen. Terdapat 17.670 jiwa penduduk miskin di wilayah ini dari total populasi sebesar 92.850 jiwa. Garis kemiskinan di Fakfak mencapai Rp 725.257 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakatnya cukup tinggi, mencapai Rp 69,98 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Fakfak mencapai 2,84 persen, sementara angka kemiskinan mengalami penurunan sebesar 2,43 persen.
Kabupaten Manokwari Selatan
Dengan persentase kemiskinan 26,83 persen, Manokwari Selatan menduduki peringkat ke-28 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 7.640 jiwa dari total populasi 38.305 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat sebesar Rp 734.246 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Manokwari Selatan adalah Rp 26,23 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya tercatat sebesar 1,67 persen, sementara persentase kemiskinan mengalami penurunan sebesar 3,49 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Asmat Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Pegunungan Arfak
Kabupaten Pegunungan Arfak mencatatkan persentase kemiskinan tertinggi di antara kabupaten yang dibandingkan, yaitu 31,76 persen, menempatkannya pada peringkat ke-12 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 11.870 jiwa dari total 40.680 jiwa. Garis kemiskinan di Pegunungan Arfak adalah Rp 738.135 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di kabupaten ini relatif rendah, hanya Rp 8,66 juta per tahun, namun pertumbuhan wilayah ini sangat pesat, mencapai 14,23 persen. Pertumbuhan penduduknya mencapai 1,4 persen, dengan penurunan persentase kemiskinan sebesar 1,64 persen.
Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni memiliki persentase kemiskinan 26,99 persen dan menduduki peringkat ke-27 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 19.330 jiwa dari total populasi 83.074 jiwa. Garis kemiskinan di Teluk Bintuni adalah Rp 794.285 per kapita per bulan, tertinggi di antara kabupaten lain. Pendapatan per kapita masyarakatnya sangat tinggi, mencapai Rp 574,98 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Teluk Bintuni tercatat sebesar 1,87 persen, dan persentase kemiskinan mengalami penurunan sebesar 4,43 persen.