Jenis Pelanggaran Kebebasan Sipil di Indonesia Semester I 2025

Demografi

Lite

Adi Ahdiat 29/08/2025 09:52 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut pantauan Kontras, jenis pelanggaran kebebasan sipil yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah penangkapan sembarangan atau sewenang-wenang, serta pembubaran paksa aksi demonstrasi.

Jumlah Peristiwa Pelanggaran Kebebasan Sipil di Indonesia Berdasarkan Jenis (Semester I 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Jenis Pelanggaran Kebebasan Sipil di Indonesia Semester I 2025

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Peristiwa Pelanggaran Kebebasan Sipil di Indonesia Berdasarkan Jenis (Semester I 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), ada berbagai pelanggaran kebebasan sipil yang terjadi di Indonesia pada semester I 2025.

Pelanggaran kebebasan sipil adalah pembatasan hak asasi manusia (HAM) dalam konteks berekspresi, berkumpul, dan berpendapat, baik yang dilakukan oleh aktor negara maupun non-negara.

"Jaminan atas kebebasan berekspresi, berkumpul secara damai, dan berpendapat di muka umum menjadi indikator utama dalam menilai kualitas demokrasi suatu negara," kata Kontras dalam laporan Pemantauan Situasi Kebebasan Sipil di Indonesia (Juli 2025).

(Baca: Kekerasan Polri terhadap Kebebasan Sipil, Mahasiswa Korban Utama)

Pada paruh pertama tahun ini, kejadian pelanggaran kebebasan sipil paling banyak adalah penangkapan sembarangan atau sewenang-wenang, serta pembubaran paksa aksi demonstrasi.

Berikut rincian jenis pelanggaran kebebasan sipil di Indonesia pada semester I 2025, menurut temuan Kontras:

Penangkapan sewenang-wenang: 23 peristiwa
Pembubaran paksa: 20 peristiwa
Penganiayaan: 18 peristiwa
Intimidasi: 17 peristiwa
Penggunaan senjata: 12 peristiwa
Serangan digital: 8 peristiwa
Penyiksaan: 8 peristiwa
Kriminalisasi: 7 peristiwa
Pelarangan kegiatan 6 peristiwa
Teror: 6 peristiwa

"13 dari 18 peristiwa pelanggaran kebebasan sipil yang disertai tindak penganiayaan dilakukan oleh anggota Polri terhadap masyarakat sipil," kata Kontras dalam laporannya.

"Alih-alih memberikan rasa aman dan mengayomi masyarakat yang sedang melaksanakan hak kebebasan sipil yang dimiliki dan dijamin oleh konstitusi, Polri malah menjadi pelaku pemberangus kebebasan sipil," lanjutnya.

(Baca: Kekerasan yang Dilakukan Anggota Polri, Mayoritas Penembakan)

Editor : Adi Ahdiat