Desa dengan Permukiman Kumuh di Indonesia Berkurang sampai 2024

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah desa atau kelurahan di Indonesia yang memiliki permukiman kumuh berkurang dalam sedekade terakhir.

BPS mendefinisikan permukiman kumuh sebagai permukiman yang tidak memiliki akses terhadap sumber air minum layak, sanitasi layak, luas perumahan layak, serta kondisi atap, lantai, dan dinding rumah yang layak.

Pada 2014, permukiman kumuh masih ditemukan di 4.508 desa. Kemudian pada 2018 jumlahnya sempat naik jadi 5.654 desa.

Namun, pada 2024 desa dengan permukiman kumuh berkurang jadi 3.373 desa.

Secara kumulatif, selama periode 2014-2024 jumlah desa yang memiliki permukiman kumuh sudah berkurang 25%.

Seiring dengan itu, jumlah desa yang tidak memiliki permukiman kumuh bertambah, seperti terlihat pada grafik.

(Baca: Banyak Desa Tak Punya Menara BTS, Terutama di Maluku-Papua)

Desa dengan permukiman kumuh ini paling banyak tercatat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.

Berikut 10 provinsi dengan jumlah desa/kelurahan yang memiliki permukiman kumuh terbanyak di Indonesia pada 2024:

1. Jawa Barat: 641 desa/kelurahan
2. Jawa Tengah: 396 desa/kelurahan
3. Banten: 191 desa/kelurahan
4. Sulawesi Selatan: 186 desa/kelurahan
5. Jawa Timur: 177 desa/kelurahan
6. Sumatera Utara: 170 desa/kelurahan
7. Sumatera Selatan: 151 desa/kelurahan
8. Jakarta: 127 desa/kelurahan
9. Kalimantan Selatan: 120 desa/kelurahan
10. Kalimantan Barat: 113 desa/kelurahan

(Baca: Ini Jumlah Desa Indonesia dengan Sarana Perdagangan 2014-2024)