Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 untuk mengukur Indeks Integritas Pendidikan (IIP) di Indonesia. Hasilnya, IIP nasional pada 2024 berada di angka 69,50 poin.
IIP diukur berdasarkan tiga dimensi, yaitu karakter, ekosistem, dan tata kelola. Secara nasional, dimensi karakter sebesar 78,01 poin, ekosistem 71,35 poin, dan tata kelola 58,68 poin.
Berdasarkan jenjang pendidikan, SD/sederajat memiliki poin paling tinggi, yakni 71,83. Selanjutnya secara berturut-turut ada SMP/sederajat 71,08 poin; SMA/sederajat 70,37 poin; dan perguruan tinggi 66,15 poin.
Menurut KPK, temuan tersebut menunjukkan semakin tinggi jenjang pendidikan, maka diperlukan penguatan integritas.
Dalam SPI Pendidikan 2024, KPK menjangkau 36.888 satuan pendidikan di 507 kabupaten/kota dari 38 provinsi di Indonesia dan melibatkan 449.865 responden. Responden terdiri atas peserta didik, orang tua/wali murid, tenaga pendidik, dan kepala satuan pendidikan.
Adapun dalam mengklasifikasikan tingkat integritas jenjang pendidikan, KPK menggunakan lima level sebagai berikut:
- Level 1 (0-62,50) rentan: Lemahnya internalisasi nilai-nilai integritas, rendahnya sinergi penciptaan ekosistem berintegritas dari pemangku kepentingan, dan buruknya tata kelola.
- Level 2 (62,51-72,50) korektif: Sudah ada upaya perbaikan integritas melalui internalisasi nilai-nilai integritas meskipun implementasi dan pengawasan belum merata, konsisten, dan optimal.
- Level 3 (72,51-82,50) adaptif: Perkembangan integritas pendidikan melalui penerapan nilai-nilai integritas lebih stabil, kolaborasi pemangku kepentingan mulai terarah, dan adanya peningkatan tata kelola meskipun masih memerlukan penyempurnaan.
- Level 4 (82,51-92,50) kuat: Integritas pendidikan stabil, berkembang, dan tertanam kuat dalam ekosistem pendidikan serta didukung tata kelola yang baik.
- Level 5 (92,51-100) tangguh: Integritas pendidikan optimal dengan dukungan penciptaan ekosistem berintegritas yang sinergis dan tata kelola yang sangat baik.
(Baca: Ini Tantangan Sektor Pendidikan Indonesia Menurut Survei Ipsos)