Menurut survei Morning Consult yang diolah Statista, reputasi Amerika Serikat (AS) memburuk di 38 negara dari 42 negara yang disurvei sejak awal 2024.
Sentimen paling negatif diutarakan responden perwakilan Swedia dengan perubahan tingkat kesukaan hingga minus 47%. Disusul Kanada yang minus 44%, Slowakia minus 38%, dan Prancis minus 33%.
Statista menyebut, Kanada dan Korea Selatan masuk jajaran sekutu terlama AS.
Sementara sentimen positif diutarakan oleh responden China hanya 6% dan Rusia 24%. Menurut Morning Consult yang ditulis Statista, peningkatan di Rusia kemungkinan besar disebabkan oleh keterlibatan Presiden AS Donald Trump dalam diskusi mengenai perang di Ukraina dan pertengkarannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pertemuan bilateral.
"Sehubungan dengan China, penting untuk dicatat bahwa meskipun terjadi peningkatan pada saat itu, pandangan China terhadap AS secara keseluruhan tetap sangat negatif," tulis Statista pada Selasa (15/4/2025).
Catatan lain, survei ini diambil sebelum eskalasi terbaru dalam perang dagang AS dengan China. Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping, sempat saling berbalas tarif tambahan impor. Dengan begitu, tingkat kesukaan China kemungkinan bisa berubah atau jauh lebih jatuh.
(Baca juga: Barang dari 10 Negara Ini Bakal Kena Tarif AS Tertinggi, Bagaimana RI?)
Analis Morning Consult juga menjelaskan, dorongan lain yang menyumbang penurunan besar dalam sentimen anti-Amerika adalah serangan Israel di Gaza. Kesukaan terhadap AS menurun terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar sebab dukungan AS terhadap Israel.
Survei ini melibatkan responden dewasa atau di atas 17 tahun di 42 negara pada 1 Januari hingga 17 Maret 2025. Tingkat kesukaan bersih dihitung sebagai persetujuan terhadap AS dikurangi ketidaksetujuan. Grafik memuat dari tingkat perubahan minus terbesar ke positif dalam daftar 11 teratas.
(Baca juga: Tarif Trump Bisa Kontribusi ke PDB AS hingga 0,95%, Terbesar sejak 1982)