BPOM Temukan 91 Merek Kosmetik Ilegal, Terbanyak Tanpa Izin Edar

Demografi

Lite

Nabilah Muhamad 24/02/2025 10:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Hasil sidak BPOM menemukan, ada 91 merek kosmetik ilegal yang dijumpai pada 10-18 Februari 2025. Mayoritas atau 79,9% di antaranya tidak memiliki izin edar.

Proporsi Temuan Produk Kosmetik Ilegal yang Tidak Memenuhi Ketentuan (10-18 Februari 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

BPOM Temukan 91 Merek Kosmetik Ilegal, Terbanyak Tanpa Izin Edar

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Temuan Produk Kosmetik Ilegal yang Tidak Memenuhi Ketentuan (10-18 Februari 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 91 merek kosmetik yang diduga melakukan pelanggaran dan produksi ilegal.

Temuan ini berasal dari hasil inspeksi BPOM pada 10-18 Februari 2025 terhadap pabrik, importir, badan usaha, distributor, pemilik merek, klinik dan salon kecantikan, reseller, hingga retail kosmetik.

"Ada 4.334 item dengan 205.133 pieces, dengan nilai keekonomian lebih dari Rp31,7 miliar," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Jumat (21/2/2025).

Dari temuan tersebut, mayoritas atau 79,9% di antaranya merupakan kosmetik impor ilegal tanpa izin edar.

Lalu 17,4% mengandung bahan berbahaya, termasuk skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan. Diikuti 2,6% kosmetik kedaluwarsa dan 0,1% produk injeksi kecantikan.

Taruna menyebut, maraknya fenomena kosmetik ilegal ini dipengaruhi oleh pergeseran konsumen dalam memperoleh kosmetik secara daring melalui ulasan dari para influencer.

"Jangan mudah terpengaruh iklan produk kosmetik yang menggunakan klaim berlebihan, termasuk dengan efek instan dan berbahaya," katanya.

(Baca: BPOM Ungkap 5 Merek Kosmetik Ilegal di Marketplace 2024, Ini Daftarnya)

Editor : Adi Ahdiat