Kementerian LHK Temukan 275 Hotspot di Indonesia, Terbanyak di Sumatera Barat (Rabu, 7 Mei 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 07/05/2025 11:50 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 275 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 36 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Rabu (7/5/2025) pukul 11.50 WIB. Dari 275 titik panas terdeteksi, 3 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 269 titik skala sedang, dan 3 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Kualitas Udara Banten Rabu Pagi (30/4) Terburuk di Indonesia)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sumatera Barat sebanyak 37 titik. Sumatera Selatan menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 30 titik. Sumatera Utara berada di posisi ketiga sebanyak 27 titik panas.

Sebanyak 20 titik panas terdeteksi di Kalimantan Timur, Bengkulu menyusul dengan 18 titik panas, serta Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah masing-masing memiliki 15 dan 15 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Kualitas Udara Banten Pagi Hari (1/5) Terburuk di Indonesia)

Data Populer

Lihat Semua