Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (10/7/2024) pukul 01.02 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 22 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 99 detik.
(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 10 Juli 2024 pukul 18.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 38 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 milimeter dan lama gempa 71-118 detik.
Kemudian, 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 48-64 detik serta 7 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-25 milimeter s-p 11-16 detik dan lama gempa 35-45 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.549 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 683 kali letusan.
(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)