Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, terdapat 55 peristiwa bencana di Indonesia selama periode 11-17 September 2023.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mendominasi bencana di Tahan Air dalam sepekan terakhir, dengan total 31 kejadian. Jumlah ini setara dengan 56% dari total kejadian bencana nasional pada periode tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, meskupun saat ini Indonesia masih berada di fase puncak musim kemarau, namun hal tersebut bukan penyebab utama terjadinya karhutla di Indonesia.
"Jadi bukan musim kemaraunya yang menyebabkan api, tapi itu katalis, yang menyebabkan api itu pasti masih ada intervensi manusia. Karena alam ini tidak bisa tiba-tiba muncul api kebakaran," kata Abdul.
Menurutnya, kondisi lahan yang kering kering serta cuaca yang panas turut mendukung penyebaran api itu sendiri.
Bencana terbanyak berikutnya adalah kekeringan, yang dilaporkan sebanyak 10 kejadian dalam sepekan lalu. Menurut data BNPB, kekeringan paling banyak terjadi di Pulau Jawa.
"Sejak awal Juni, (pulau) Jawa ini sangat minim sekali diguyur hujan. Sehingga benar-benar sangat kering," papar Abdul.
Kemudian bencana cuaca ekstrem tercatat ada 8 kejadian. Diikuti oleh banjir dan tanah longsor masing-masing sebanyak 4 dan 2 kejadian.
(Baca juga: Kebakaran Bromo Akibat Prewedding Akhirnya Padam, Berapa Luas Lahan Terdampak?)