Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2024 sebesar 16,45%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 17,19%. Dengan jumlah penduduk 1.190.453 jiwa, terdapat 197.110 jiwa penduduk miskin.
Kabupaten Probolinggo menunjukkan penurunan angka kemiskinan sebesar 4,3% pada tahun 2024. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo berada di urutan yang moderat dalam penanganan kemiskinan.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Aceh Singkil 2015-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan 30,13%, sementara terendah pada tahun 2024 dengan 16,45%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 9,88%, dan pertumbuhan terendah pada tahun 2024 turun 4,3%. Urutan persentase kemiskinan Kabupaten Probolinggo secara nasional berada di urutan ke-80 pada tahun 2024.
Kabupaten Probolinggo menunjukkan angka kemiskinan yang hampir setara dengan beberapa kabupaten lain di Jawa Timur. Perbandingan ini memberikan gambaran tentang tantangan kemiskinan yang dihadapi di berbagai wilayah di provinsi ini.
Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Bangkalan memiliki persentase kemiskinan 18,66%, menduduki peringkat ke-59 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 190.940 jiwa dari total penduduk 1.024.581 jiwa. Garis kemiskinan di Bangkalan tercatat sebesar Rp 547.017,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp 26,07 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 3,57% dan penurunan jumlah penduduk sebesar 1,75%.
Kabupaten Ngawi
Dengan persentase kemiskinan 13,81%, Kabupaten Ngawi menduduki peringkat ke-127 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 116.470 jiwa dari total 905.663 jiwa. Garis kemiskinan di Ngawi adalah Rp 445.865,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 29,35 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 4,10% dan peningkatan jumlah penduduk sebesar 0,45%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kapuas Hulu Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Pamekasan memiliki persentase kemiskinan 13,41%, berada di peringkat ke-136 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 123.460 jiwa dari total penduduk 889.798 jiwa. Garis kemiskinan di Pamekasan tercatat Rp 467.493,00 per kapita per bulan dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 25,42 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 3,18% dan peningkatan jumlah penduduk sebesar 1,49%.
Kabupaten Sampang
Kabupaten Sampang dengan persentase kemiskinan 20,83%, menduduki peringkat ke-53 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 214.320 jiwa dari total penduduk 1.007.272 jiwa. Garis kemiskinan di Sampang sebesar Rp 491.753,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp 24,48 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 4,27% dan peningkatan jumlah penduduk sebesar 2,63%.
Kabupaten Sumenep
Kabupaten Sumenep memiliki persentase kemiskinan 17,78% dan menduduki peringkat ke-67 secara nasional. Terdapat 196.420 jiwa penduduk miskin dari total 1.140.957 jiwa. Garis kemiskinan di Sumenep tercatat sebesar Rp 506.569,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp 39,22 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 4,92% dan peningkatan jumlah penduduk sebesar 0,18%.
Kabupaten Tuban
Kabupaten Tuban menunjukkan persentase kemiskinan sebesar 14,36%, menduduki peringkat ke-109 secara nasional. Dengan jumlah penduduk 1.261.691 jiwa, terdapat 171.240 jiwa penduduk miskin. Garis kemiskinan di Tuban tercatat Rp 488.131,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 71,10 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 3,69% dan peningkatan jumlah penduduk sebesar 0,97%.