Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Flores Timur Naik 2,1% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 11/10/2024 10:16 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur sebesar 19,53% pada 2023.

Angka tersebut naik 3,82% dari tahun sebelumnya sebesar 15,71%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,1%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Flores Timur lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Flores Timur yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 19,53% dari total penduduk.

Dibanding 21 kabupaten/kota lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, PoU di Kabupaten Flores Timur ada di urutan ke-21. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Sumba Barat Daya (7,99%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Kupang (23,07%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2023.

  1. Kabupaten Sumba Barat Daya: 7,99%
  2. Kabupaten Sumba Timur: 9,87%
  3. Kabupaten Manggarai Barat: 10,39%
  4. Kabupaten Sabu Raijua: 10,63%
  5. Kabupaten Ngada: 10,93%
  6. Kabupaten Sumba Tengah: 11,55%
  7. Kabupaten Manggarai Timur: 12,9%
  8. Kabupaten Ende: 13,1%
  9. Kabupaten Manggarai: 13,62%
  10. Kabupaten Nagekeo: 13,85%

(Baca: Ukraina, Negara dengan Penurunan Populasi Tertinggi pada 2023)

Data Populer

Lihat Semua