Kota Tanjung Pinang mencatatkan penurunan persentase penduduk miskin menjadi 6,86 persen pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 15.390 jiwa dari total 237.580 jiwa. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 2.280 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan tahun 2023, persentase kemiskinan Kota Tanjung Pinang mengalami penurunan sebesar 13,71 persen. Pada tahun 2024, Kota Tanjung Pinang berada di peringkat 360 secara nasional dan peringkat 113 di Pulau Sumatera dalam hal persentase kemiskinan. Perkembangan ini menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Kepulauan Riau.
(Baca: Harga Gula Pasir di Pasar Tradisional Periode Desember 2024-2025)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kota Tanjung Pinang selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu 14,85 persen. Angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2024 sebesar 6,86 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 27,31 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2023 turun 19,29 persen. Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir, kondisi kemiskinan saat ini lebih baik. Persentase kemiskinan Kota Tanjung Pinang di Indonesia pernah berada di urutan 246 pada tahun 2009, mengalami naik turun hingga akhirnya berada di urutan 360 pada tahun 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Kepulauan Riau, Kota Tanjung Pinang memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Bintan (5,44 persen), Kabupaten Karimun (5,78 persen) dan Kabupaten Kepulauan Anambas (6,67 persen), namun lebih rendah dari Kabupaten Lingga (9,99 persen).
Kabupaten Bintan
Kabupaten Bintan memiliki persentase penduduk miskin 5,44 persen dan menduduki peringkat 423 di Indonesia. Jumlah penduduk miskinnya tercatat 9.170 jiwa, yang merupakan angka lebih sedikit dibandingkan Kota Tanjung Pinang. Garis kemiskinan di Bintan adalah Rp 496.764,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 180,54 juta per tahun, dengan pertumbuhan 9,05 persen. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan 7 persen.
Kabupaten Karimun
Dengan persentase kemiskinan 5,78 persen, Kabupaten Karimun menduduki peringkat 408 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Karimun mencapai 13.990 jiwa, dengan jumlah penduduk 272.391 jiwa. Garis kemiskinan di Karimun adalah Rp 492.654,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 69,61 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,6 persen. Angka kemiskinan mengalami penurunan tipis 2,37 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk Berdasarkan Profesi di DI Yogyakarta | 2024)
Kabupaten Kepulauan Anambas
Kabupaten Kepulauan Anambas mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 6,67 persen dan berada di peringkat 370 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 2.980 jiwa, dengan total penduduk 50.703 jiwa. Garis kemiskinan di Kepulauan Anambas mencapai Rp 504.332,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 362,07 juta per tahun, tetapi mengalami penurunan sebesar 7,62 persen. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan 3,25 persen.
Kabupaten Lingga
Kabupaten Lingga memiliki persentase penduduk miskin tertinggi di antara kabupaten lain di Kepulauan Riau, yaitu 9,99 persen, menempatkannya di peringkat 240 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Lingga adalah 9.020 jiwa, dari total populasi 101.978 jiwa. Garis kemiskinan di Lingga mencapai Rp 562.906,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat Rp 54,94 juta per tahun, mengalami kenaikan 5,72 persen. Angka kemiskinan mengalami penurunan 11,39 persen.