Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Rabu Pagi, Tingkat Aktivitas di Level Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Rabu (6/8/2025) pukul 09.17 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 7 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 12,5 milimeter dan durasi 43 detik.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 6 Agustus 2025 pukul 00.00-06.00 WITA menunjukkan terjadi 27 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 7,8-32,7 milimeter dan lama gempa 35-43 detik.
Kemudian, 24 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6-5,8 milimeter dan lama gempa 28-39 detik serta 1 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 4,6 milimeter s-p 8 detik dan lama gempa 40 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.482 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.196 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 212 kali.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)