Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Kupang pada tahun 2024 sebesar 8,24%, atau terdapat 40.380 jiwa penduduk miskin dari total 455.502 jiwa penduduk. Angka ini menunjukkan penurunan turun 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2023, persentase kemiskinan Kota Kupang juga berada di angka 8,61%. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang memiliki tingkat kemiskinan yang lebih rendah dari Kabupaten Flores Timur (11,25%), Kabupaten Ngada (11,87%), dan Kabupaten Sikka (11,89%). Pertumbuhan penduduk Kota Kupang tercatat sebesar 2,74% yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di tiga kabupaten tersebut.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Jakarta Utara Periode 2004 - 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan di Kota Kupang berfluktuasi antara tahun 2004 hingga 2024. Angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu 14,66% dengan pertumbuhan tertinggi 95,47%, sementara angka terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu 7,5% dan pertumbuhan terendah pada tahun 2006 dengan pertumbuhan -13.89%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah 8,49% dan dalam lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 8,72%. Pada tahun 2024, Kota Kupang berada di urutan ke-300 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Urutan ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya yang berada di posisi ke-299.
Kabupaten Flores Timur
Kabupaten Flores Timur menduduki peringkat ke-196 secara nasional dalam persentase kemiskinan, mencatat angka 11,25%. Jumlah penduduk miskin mencapai 29.740 jiwa dari total populasi 291.412 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 412.744 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 22,03 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,46%. Pertumbuhan penduduk miskin di kabupaten ini juga mengalami penurunan turun 3.85%, menandakan adanya upaya perbaikan ekonomi yang berkelanjutan.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Aceh Barat | 2024)
Kabupaten Ngada
Dengan persentase kemiskinan 11,87%, Kabupaten Ngada menduduki peringkat ke-178 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 20.480 jiwa dari total populasi 171.865 jiwa. Garis kemiskinan di Ngada mencapai Rp 489.139 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Kabupaten Ngada sebesar Rp 25,67 juta per tahun menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik sebesar 7,16%. Meski demikian, penurunan pertumbuhan penduduk miskin di Kabupaten Ngada hanya sedikit, yakni -0.44%.
Kabupaten Sikka
Kabupaten Sikka memiliki persentase kemiskinan sebesar 11,89% dan menempati urutan ke-175 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 38.730 jiwa dari total penduduk 340.916 jiwa. Garis kemiskinan di Sikka tercatat Rp 434.074 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Kabupaten Sikka adalah Rp 19,85 juta per tahun, dengan pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 7,46%. Kabupaten ini mengalami penurunan pertumbuhan penduduk miskin turun 5,1%, menunjukkan adanya perbaikan ekonomi.