Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Jakarta Utara sebesar 6,44% pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,78%. Dengan jumlah penduduk 1.839.801 jiwa, jumlah penduduk miskin mencapai 120.510 jiwa.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin berkurang 5.470 jiwa, mencerminkan penurunan sebesar 4,34%. Secara historis, persentase kemiskinan terendah di Kota Jakarta Utara terjadi pada tahun 2004, yaitu 5,08%, sementara tertinggi pada tahun 2007 sebesar 7,95%. Pertumbuhan kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2020 (34,52%) dan terendah pada tahun 2009 (-11,3%).
(Baca: Harga Beras Kualitas Bawah II di Pasar Tradisional Periode November 2024-2025)
Dalam skala nasional, urutan persentase kemiskinan Kota Jakarta Utara berada di posisi ke-385 dari 514 kabupaten/kota. Posisi ini mengalami sedikit perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di urutan ke-376. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 7,15%, sedangkan dalam lima tahun terakhir adalah 6,48%.
Di DKI Jakarta, Kota Jakarta Utara memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Timur, dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Perbandingan dengan wilayah-wilayah ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kondisi kemiskinan di ibu kota.
Kota Jakarta Barat
Kota Jakarta Barat menempati urutan ke-485 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 3,94%. Jumlah penduduk miskin tercatat 106.480 jiwa dari total penduduk 2.578.352 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp685.071 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp253,22 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 2,75%, dan pertumbuhan persentase kemiskinan juga turun 3,67%.
Kota Jakarta Pusat
Persentase kemiskinan di Kota Jakarta Pusat adalah 4,63%, menempatkannya pada urutan ke-454 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 42.330 jiwa dari total populasi 1.072.639 jiwa. Garis kemiskinan ditetapkan sebesar Rp818.722 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di wilayah ini tergolong tinggi, yakni Rp883,72 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sedikit mengalami penurunan 3,32%, dan kemiskinan juga mengalami penurunan 1,05%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Mataram 2015-2024)
Kota Jakarta Timur
Kota Jakarta Timur memiliki persentase kemiskinan 4,09%, berada di urutan ke-476 secara nasional. Jumlah penduduk miskin sebanyak 121.520 jiwa dari total penduduk 3.254.977 jiwa. Garis kemiskinan adalah Rp697.472 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita sebesar Rp204,34 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sedikit mengalami penurunan 1,67%, dengan penurunan persentase kemiskinan sebesar 2,17%.
Kabupaten Kepulauan Seribu
Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki persentase kemiskinan tertinggi di antara wilayah lain, yaitu 13,03%, dan berada pada urutan ke-145 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 3.490 jiwa dari total populasi 30.414 jiwa. Garis kemiskinan mencapai Rp775.909 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tergolong tinggi, yaitu Rp281,27 juta per tahun. Meskipun demikian, wilayah ini mencatat pertumbuhan penduduk yang positif sebesar 0,67%, namun mengalami penurunan persentase kemiskinan sebesar 0,76%.