Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kaur, Bengkulu pada 2024 sebesar 17,12 persen. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 17,83 persen. Dengan jumlah penduduk 135.182 jiwa, terdapat 21.750 penduduk miskin di Kaur.
Secara historis, persentase kemiskinan di Kaur fluktuatif dalam dua dekade terakhir. Pada periode 2004-2008, angka kemiskinan cenderung tinggi, bahkan mencapai titik tertinggi 39,15 persen pada 2005. Setelahnya, terjadi penurunan signifikan hingga 26,01 persen pada 2008. Setelah itu, angka kemiskinan berfluktuasi, dengan titik terendah 17,12 persen pada 2024. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada 2008 dengan -31,88 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Nias Periode 2004 - 2024)
Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 17,68 persen, angka kemiskinan Kaur saat ini lebih rendah. Jika dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 17,85 persen, angka kemiskinan juga lebih rendah. Secara nasional, Kabupaten Kaur berada di urutan ke-73 dalam persentase kemiskinan.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Bengkulu, Kaur memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan (17,10 persen) dan Kabupaten Seluma (17,23 persen). Namun, Kota Bengkulu memiliki persentase kemiskinan lebih rendah (13,76 persen), sedangkan Kabupaten Rejang Lebong memiliki persentase kemiskinan 14,65 persen.
Kabupaten Bengkulu Selatan
Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki persentase penduduk miskin yang hampir sama dengan Kabupaten Kaur, yaitu 17,10 persen, dan menduduki peringkat ke-75 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Bengkulu Selatan mencapai 31.800 jiwa dari total penduduk 176.459 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat sebesar Rp492.627,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp45,38 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya 1,93 persen.
Kabupaten Seluma
Kabupaten Seluma memiliki persentase kemiskinan sebesar 17,23 persen dan berada di peringkat ke-72 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 35.080 jiwa dari total penduduk 215.354 jiwa. Garis kemiskinan di Seluma adalah Rp502.739,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Seluma tercatat sebesar Rp29,17 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi penduduk sebesar 0,4 persen.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Simeulue 2015-2024)
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rejang Lebong mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 14,65 persen, berada di urutan ke-104 secara nasional. Dengan jumlah penduduk 287.248 jiwa, terdapat 41.160 penduduk miskin di Rejang Lebong. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp595.125,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp45,24 juta per tahun. Tingkat pertumbuhan wilayah tersebut sebesar 1,29 persen.
Kota Bengkulu
Kota Bengkulu memiliki persentase kemiskinan terendah dibandingkan kabupaten lain yang dibandingkan, yaitu 13,76 persen, menduduki peringkat ke-130 secara nasional. Meskipun demikian, jumlah penduduk miskin di kota ini cukup besar, yaitu 52.960 jiwa, mengingat total penduduk mencapai 394.192 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Bengkulu tercatat paling tinggi dibandingkan wilayah lain, yaitu Rp820.354,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat di Kota Bengkulu juga tertinggi dibandingkan wilayah lain, mencapai Rp83,43 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya 2,25 persen.