Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Banjar pada tahun 2024 sebesar 5,85%. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6,14%. Jumlah penduduk miskin tercatat 11.160 jiwa dari total penduduk 209.182 jiwa.
Secara historis, angka kemiskinan di Kota Banjar mengalami fluktuasi. Pada periode 2004-2024, persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 10,33% dan terendah pada tahun 2019 sebesar 5,50%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 16,75%, sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2006 turun 20,95%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (6,24%), angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Namun, dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir (6,28%), angka ini juga lebih rendah. Secara nasional, Kota Banjar berada di peringkat 406 untuk persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Lampung Selatan Periode 2004 - 2024)
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kota Banjar memiliki persentase kemiskinan yang relatif moderat. Beberapa daerah dengan persentase kemiskinan berdekatan adalah Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bandung.
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi memiliki persentase kemiskinan 4,80%, membuatnya berada di peringkat 450 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 204.540 jiwa dari total penduduk 3.28 juta jiwa, yang menunjukkan proporsi penduduk miskin lebih besar dibandingkan Kota Banjar. Garis kemiskinan di Kabupaten Bekasi adalah Rp 674.924,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 128,69 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskinnya hanya 0,22%, terendah dibandingkan Kota Banjar. Angka ini menunjukkan ada peningkatan jumlah penduduk miskin.
Kota Bekasi
Kota Bekasi memiliki persentase kemiskinan lebih rendah, yaitu 4,01%, menempatkannya pada peringkat 482 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 128.840 jiwa dari total populasi 2.52 juta jiwa. Garis kemiskinan di Kota Bekasi cukup tinggi, yakni Rp 842.927,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita warga Kota Bekasi mencapai Rp 48,92 juta per tahun. Terjadi penurunan penduduk miskin -0,43% di kota ini.
(Baca: BPS: Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Sumatera Selatan Naik 4,96%(Data Maret 2025))
Kota Bogor
Dengan persentase kemiskinan 6,53%, Kota Bogor menduduki peringkat 380 secara nasional. Terdapat 73.930 jiwa penduduk miskin dari total 1.13 juta jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp 699.861,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 56,61 juta per tahun. Angka kemiskinan di Kota Bogor menunjukkan penurunan turun 1,36%.
Kota Cimahi
Kota Cimahi memiliki persentase kemiskinan 4,39% dengan peringkat 465 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini tercatat 27.000 jiwa dari total populasi 579.906 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Cimahi adalah Rp 612.567,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita warganya mencapai Rp 72,52 juta per tahun. Kota Cimahi mengalami penurunan kemiskinan signifikan turun 5,46%.
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Sukabumi memiliki persentase kemiskinan 6,87% dan berada di peringkat 358 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 175.930 jiwa dari total penduduk 2.82 juta jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 416.751,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita warga Kabupaten Sukabumi mencapai Rp 31,16 juta per tahun. Terjadi penurunan penduduk miskin turun 1,56%.
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung memiliki persentase kemiskinan 6,19%, menempatkannya di peringkat 395 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 239.870 jiwa dari total populasi 3.77 juta jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Bandung adalah Rp 455.636,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 44,12 juta per tahun. Kabupaten Bandung mengalami penurunan kemiskinan turun 2,29%.