Sebanyak 472 koleksi benda bersejarah dikembalikan oleh pemerintah Belanda ke pihak Indonesia di Museum Volkeunkunde, Leiden, Belanda, pada Senin (10/7/2023).
Penyerahan koleksi benda bersejarah tersebut diterima langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid. Sementara pihak Belanda yang menyerahkan adalah Menteri Muda Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan, Kerajaan Belanda, Gunay Uslu.
"Indonesia, dalam hal ini Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, akan melakukan konservasi dan pemanfaatan terbaik untuk benda-benda budaya ini,” kata Hilmar dalam siaran persnya pada Senin (10/7/2023).
Hilmar juga menjelaskan, repatriasi atau pemulangan benda bersejarah ini bukan hanya memindahkan barang dari Belanda ke Indonesia saja. Namun juga untuk mengungkap pengetahuan sejarah dan asal-usul benda bersejarah yang selama ini ini belum diketahui masyarakat.
Adapun 472 benda bersejarah yang dikembalikan ini terdiri dari empat jenis koleksi. Koleksi terbanyak berasal dari harta karun Kerajaan Lombok yang berjumlah 335 benda.
Benda tersebut berupa batu permata, batu mulia, emas, dan perak yang sebelumnya dijarah oleh pasukan Belanda dari Puri Cakranegara, Lombok, pada 1894 silam.
Lalu, 132 benda dari seni koleksi Pita Maha Bali yang dikembalikan dari pemerintah Belanda. Di antaranya adalah lukisan, ukuran kayu, benda-benda perak, dan tekstil karya mestro seni dari kelompok Pita Maha Bali.
Berikut rincian 472 benda bersejarah yang dibawa kembali dari Belanda ke Indonesia:
- Harta karun dari Kerajaan Lombok: 335 benda
- Koleksi benda seni Pita Maha: 132 benda
- Arca Singasari: 4 benda
- Keris Puputan Klungkung dari Bali: 1 benda
(Baca juga: Ini Museum di Jakarta yang Paling Ramai Pengunjung pada 2021)