Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Rembang pada 2024 sebesar 14,02%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 14,17%. Jumlah penduduk miskin tercatat 91.450 jiwa dari total 662.787 jiwa.
Dibandingkan tahun 2023, jumlah penduduk miskin berkurang 520 jiwa. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan turun 1,06%. Peringkat kemiskinan Kabupaten Rembang di tingkat pulau Jawa adalah ke-14, sementara di tingkat nasional berada pada urutan ke-121.
(Baca: 2,39% Penduduk di Kota Tangerang Selatan Masuk Kategori Miskin)
Secara historis, persentase kemiskinan tertinggi di Rembang terjadi pada tahun 2006 yaitu 33,2%, dan terendah pada tahun 2024 sebesar 14,02%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 8,07%, dan pertumbuhan terendah pada tahun 2018 turun 16,02%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), angka kemiskinan saat ini lebih rendah.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Rembang berada di antara Kabupaten Banjarnegara (14,71%) dan Kabupaten Purbalingga (14,18%). Kondisi ini menunjukkan bahwa penanganan kemiskinan di Rembang perlu terus dioptimalkan.
Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara mencatatkan persentase penduduk miskin 14,71%, berada di urutan ke-103 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 137.680 jiwa dari total populasi 1.068.347 jiwa. Garis kemiskinan di Banjarnegara adalah Rp 398.344,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 27,64 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan mengalami penurunan turun 1,28%.
Kabupaten Banyumas
Dengan persentase kemiskinan 11,95% dan berada di urutan ke-171 di Indonesia, Kabupaten Banyumas memiliki jumlah penduduk miskin yang signifikan, mencapai 207.780 jiwa. Jumlah penduduk Banyumas mencapai 1.864.665 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 500.861,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 40,15 juta per tahun. Penurunan angka kemiskinan tercatat turun 4,63%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Pemalang Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten memiliki persentase penduduk miskin sebesar 12,04% dan menempati urutan ke-167 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 141.840 jiwa dari total 1.300.142 jiwa. Garis kemiskinan di Klaten adalah Rp 505.826,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 42,74 juta per tahun. Angka kemiskinan sedikit menurun dengan pertumbuhan -1,95%.
Kabupaten Pemalang
Kabupaten Pemalang mencatatkan persentase kemiskinan 14,92%, menempati urutan ke-98 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Pemalang mencapai 194.200 jiwa dari total penduduk 1.588.826 jiwa. Garis kemiskinan di Pemalang adalah Rp 493.593,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita yang lebih rendah dibandingkan kabupaten lain, yaitu Rp 22,63 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan menunjukkan sedikit penurunan yaitu -0,73%.
Kabupaten Purbalingga
Persentase kemiskinan di Kabupaten Purbalingga adalah 14,18%, menempatkannya pada urutan ke-116 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 136.720 jiwa dari total populasi 1.053.565 jiwa. Garis kemiskinan di Purbalingga adalah Rp 460.870,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 32,15 juta per tahun. Terjadi penurunan kemiskinan yang signifikan dengan pertumbuhan turun 5,4%.
Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen memiliki persentase penduduk miskin 12,41%, berada pada urutan ke-154 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 110.650 jiwa dari total 1.021.435 jiwa. Garis kemiskinan di Sragen adalah Rp 453.663,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 52,19 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan turun 3,57%.