Persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat pada 2024 tumbuh turun 14,04% (yoy), tertinggi dalam lima tahun terakhir terakhir. Adapun dalam lima tahun terakhir, persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat tercatat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar nan%
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Provinsi dengan Persentase Desa dan Kelurahan dengan Kondisi Sinyal Telepon Sangat Kuat Tertinggi di Indonesia (2024))
Rata-rata persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat di Indonesia saat ini sebesar 74,42% data per 2024. Hampir di sebagian besar provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
DKI Jakarta mencatatkan persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat tertinggi dengan 100%. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data tahunan di wilayah ini naik 0,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Lima Puluh Kota pada 2024)
Berikutnya adalah Bali yang mencatatkan persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat 98,19% lebih tinggi periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk data tahunan, persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat di provinsi ini naik 2,24% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, Kep. Bangka Belitung dengan persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat 97,201%, Jawa Timur dengan persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat 95,385% dan Jawa Barat dengan persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat 94,86%
Berikut ini sepuluh provinsi dengan persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon kuat dan sangat kuat tertinggi pada 2024:
- DKI Jakarta 100 %
- Bali 98,19 %
- Kep. Bangka Belitung 97,201 %
- Jawa Timur 95,385 %
- Jawa Barat 94,86 %
- Jawa Tengah 94,6 %
- Nusa Tenggara Barat 93,14 %
- DI Yogyakarta 92,92 %
- Aceh 86,771 %
- Lampung 86,15 %