Volume impor plastik dan barang dari plastik asal pelabuhan kode hs 39 pada Desember 2023 tumbuh sebesar 35,94% (yoy), tertinggi dalam tiga tahun terakhir terakhir. Capaian itu menjadikan volume impor plastik dan barang dari plastik menurut provinsi asal pelabuhan: kode hs 39 (tahunan) konsisten tumbuh dengan rata-rata nan% dalam enam tahun terakhir.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Impor Bahan Bakar Mineral Indonesia dari Angola Naik Menjadi US$ 1,19 Miliar)
Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), data per Desember 2025, volume impor plastik dan barang dari plastik asal pelabuhan kode hs 39 jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai 1,53 miliar kg. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 99,43% dari total seluruh provinsi.
Urutan pertama adalah DKI Jakarta, wilayah ini mencatatkan hingga 917,35 juta kg. Provinsi ini mencatatkan penurunan -2880,03 juta kg dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kabupaten Mamuju Bulan April Naik 2,47%)
Setelahnya Jawa Timur di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume impor plastik dan barang dari plastik asal pelabuhan kode hs 39 di provinsi ini tumbuh -76,1%. Periode yang sama bulan sebelumnya volume impor plastik dan barang dari plastik asal pelabuhan kode hs 39 di provinsi ini tercatat 1,12 miliar kg.
Selanjutnya, volume impor plastik dan barang dari plastik asal pelabuhan kode hs 39 di Jawa Tengah turun 76,46% menjadi 132,23 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Kep. Riau dengan volume impor plastik dan barang dari plastik asal pelabuhan kode hs 39 80,76 juta kg (turun 80,64%) dan Sumatera Utara dengan volume impor plastik dan barang dari plastik asal pelabuhan kode hs 39 78,34 juta kg (turun 74,07%)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan volume impor plastik dan barang dari plastik asal pelabuhan kode hs 39 dengan jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta 917,35 juta kg
- Jawa Timur 268,61 juta kg
- Jawa Tengah 132,23 juta kg
- Kep. Riau 80,76 juta kg
- Sumatera Utara 78,34 juta kg
- Banten 18,26 juta kg
- Sulawesi Tengah 11,09 juta kg
- Jawa Barat 10,32 juta kg
- Maluku Utara 7,45 juta kg
- Sulawesi Selatan 3,46 juta kg