Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun data nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 di seluruh provinsi Indonesia. Dari hasil pendataan, berikut ini adalah 10 provinsi yang paling banyak mendapatkan poin nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 di tanah air.
(Baca: Impor Buah Indonesia dari Tokelau Naik Menjadi US$ 5 Ribu)
DKI Jakarta berada di urutan pertama. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 sebanyak US$35,66 juta. Perkembangan data bulanan di wilayah ini naik 6,77% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Berikutnya adalah Jawa Timur yang mencatatkan nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 US$7,05 juta lebih tinggi periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 di provinsi ini turun 22,68% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 di Kep. Riau naik 24,09% menjadi US$6,43 juta dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 di Banten naik 37,23% menjadi US$5,4 juta dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan Jawa Tengah dengan nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 US$4,64 juta (turun 10,74%)
(Baca: Statistik Nilai Impor Besi dan Baja asal Pelabuhan Kode Hs 72 Periode 2018-2025)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan nilai impor berbagai barang logam tidak mulia asal pelabuhan kode hs 83 tertinggi pada Maret 2025:
- DKI Jakarta US$35,66 juta
- Jawa Timur US$7,05 juta
- Kep. Riau US$6,43 juta
- Banten US$5,4 juta
- Jawa Tengah US$4,64 juta
- Sulawesi Tengah US$1,15 juta
- Jawa Barat US$895,96 ribu
- Sumatera Utara US$882,88 ribu
- Maluku Utara US$582,89 ribu
- Lampung US$492,49 ribu